Malam itu entah mengapa saya sudah tidur lelap, padahal jam masih menunjukkan pukul 23.00 Wib. Entah telah berapa jam saya tertidur. Samar-samar saya mendengar seperti ada yang mengetuk pintu rumah dan memanggil-manggil nama saya. Seketika saya bangun dan segera membuka pintu rumah namun sudah tidak ada orang.
Berselang beberapa menit kemudian telepon genggam milikku berdering dan segera saya menuju kulkas dimana telepon genggam biasa saya letakkan. Saya melihat nomor pemanggil adalah adikku Boni atau yang kerap dipanggil Pak Angel. Segera kujawab panggilan tersebut. Terdengar adikku bertanya, "Pak Deo kau berada dimana? dia bertanya.
read more "SELAMAT JALAN ADIKKU....."
Berselang beberapa menit kemudian telepon genggam milikku berdering dan segera saya menuju kulkas dimana telepon genggam biasa saya letakkan. Saya melihat nomor pemanggil adalah adikku Boni atau yang kerap dipanggil Pak Angel. Segera kujawab panggilan tersebut. Terdengar adikku bertanya, "Pak Deo kau berada dimana? dia bertanya.
Saya segera menjawab,"Aku ada di rumah,ada apa? saya balik bertanya.
Aku tadi dari rumah dan ketok-ketok pintu tapi ga ada yang jawab, kau dah dapat kabar, dia bertanya kembali.
"Kabar tentang apa? jawabku.
"Si Bonar meninggal karena tabrakan,jawabnya. Saya mencoba untuk tenang dan kemudian kembali bertanya,"Tabrakan sama apa dan dimana, dia sama siapa terus kau tau berita ini dari siapa? Bertubi-tubi pertanyaan saya lontarkan padanya. Dan adikku dengan sedikit emosi menjawab satu-persatu pertanyaan yang ku ajukan padanya.
Lalu saya bertanya padanya, "Nomor Hp siapa yang bisa dihubungi, tolong sekarang kirimkan pintaku. Setelah itu ada pesan singkat yang masuk pada telepon genggam milikku dan segera saya membacanya. Terpampang nomor dan pemiliknya. Lalu segera kuhubungi pada nomor tersebut. Terdengar suara dari seberang sana dan bertanya,"Ini dengan abang ya? Orang diseberang sana menyebutkan nama ku. Lalu saya menjawab,"Ya,ini dengan Agus ya ucapku terus bagaimana berita yang sebenarnya,tanyaku lebih lanjut. Orang yang bernama Agus kemudian menceritakan keadaan disana.Sambil mendengarkan cerita yang dilontarkan Agus saya melihat istriku tercinta datang mendekat sambil bertanya,"Ada apa,kok sepertinya serius sekali,dia memperhatikan wajahku yang sedikit tegang. Saya lalu menjawab telepon,"Ok,Gus n thanks tapi tolong telepon genggammu supaya tetap aktif terus,ntar saya hubungi lagi.Kemudian hubungan telepon saya putus. Saya segera bercerita tentang berita telepon tersebut,tampak raut wajah istriku bersedih lalu dia bertanya