I. PENDAHULUAN.
Pengabdian pada zaman ini seperti sesuatu yang agak sulit terjadi dan mulai langka dilakukan manusia, karena pengabdian sering diidentikkan dengan gratis/cuma-cuma. Tantangan hidup semakin keras dan kompleks, sehingga memicu orang untuk meningkatkan perjuangan hidup sehingga pengabdian nanti dulu !. Visi agama katolik menekankan bahwa lewat pekerjaan atau profesi seseorang, ia mengabdi kepada Allah. Nilai pekerjaan/profesi manusia perorangan maupun kelompok untuk memperbaiki taraf hidupnya harus sejalan dengan rencana Allah. Kanena manusia yang diciptakan menurut citra Allah, menerima perintah untuk menaklukkan dunia serta segala isinya kepada dirinya dan memerintah dunia dengan adil dan kudus. ( Konsili Vatikan II artikel 34 tentang ” Gereja Di Dalam Dunia ” .Pengabdian itu terlihat ketika seseorang melakukan pekerjaannya secara baik/berkualitas, bertanggungjawab, tulus ikhlas dan demi kesejahteraan umat manusia.
II. MENGABDI LEWAT PEKERJAAN & PROFESI.
Dalam Kitab Kejadian 1 : 27 - 28 ” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya, dia laki-laki| dan perempuan diciptakanNya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ” Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi, dan taklukkanlah itu. Berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”, manusia diberi kuasa atas bumi untuk mengembangkannya dan digunakan demi kepentingan kesejahteraan manusia. Keserupaan manusia dengan Allah sebagai citra-Nya terletak pada martabatnya sebagai pribadi yaitu memiliki kesadaran akan dirinya maupun lingkungannya. Manusia yang memiliki akal budi dan kehendak bebas merupakan ciri manusia yang secitra dengan Allah, oleh karena itu kekuasaan yang diberikan Allah untuk menaklukkan dunia ini tak dapat dilepaskan dari kemanusiaan. Tetapi itu semua tidak terjadi secara otomatis, melainkan manusia harus berusaha dan berjuang mencapainya lewat pekerjaan atau profesinya masing-masing. Jika manusia sudah berusaha melakukan yang terbaik, sesuai kehendak Allah dalam melaksanakan pekerjaannya, maka ia sudah mengabdi pada Allah. Oleh karena itu, meskipun berat pekerjaan itu, tetapi itu sesuatu yang harus dilakukan dan baik adanya jika ia mau maju/ berkembang hidupnya.
Dalam Gereja Katolik pekerjaan/Profesi seseorang merupakan suatu panggilan. Allah memanggil manusia lewat suatu pekerjaan/profesi untuk diarahkan pada kesejahteraan manusia. Bekerja tidak hanya memenuhi kebutuhan hidupnya saja , tetapi juga ada nilai yang lebih luhur yaitu bahwa lewat pekerjaan/profesi seseorang ia memanusiakan dirinya. Manusia lewat pekerjaannya sehari-hari, ia bekerjasama dengan Allah, mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah dan sebagai abdi Allah. Melalui Prtajurit TNI dan PNS yg dipanggil sebagai abdi Allah, maka aman dan tentramlah NKRI.
III. MENINGKATKAN PENGABDIAN PRAJURIT TNI.
1. Meningkatkan Kinerja.
Motivasi awal ketika seseorang masuk menjadi TNI & PNS sangat beragam; karena gaji, gengsi, jabatan dan kekuasaan dll. Motivasi awal boleh saja berbeda-beda, namun sebagai abdi Allah, motivasi awal tentunya harus berubah. Seorang prajurit dengan kesadarannya sendiri dan berkat rahmat Allah harus dapat meningkatkan semangat pengabdian dan perjuangannya hari demi hari supaya kinerjanya meningkat, sehingga dapat dibanggakan. Seorang katolik yang dipanggil menjadi prajurit dan PNS TNI harus bersyukur karena Allah memberikan kuasa kepadanya menjadi benteng negara dan bangsa Indonesia. Sebagai rasa syukur seharusnya kita tingkatkan kinerja kita dengan bertanggungjawab dan sepenuih hati. Dalam Injil, Yesus menasehatkan kita sehubungan dengan meningkatkan kinerja melalui Injil Lukas 16 : 10 - 11 ” Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barang siapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi , jikalau kamu tidak setia dalam hal mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? ”.
2. Tidak Melakukan Pelanggaran Disiplin TNI.
Sejak awal mula kehidupan, Allah sudah membuat larangan/aturan kepada manusia pertama Yaitu : ” Semua pohon dalam taman itu boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”. Larangan/aturan itu dilanggar oleh manusia pertama, maka murkalah Allah , dikutuknyalah manusia itu. ( Kejadian 2 : 16-17; 3: 1-24 ). Berdasarkan fakta dan data setiap tahun dilaporkan bahwa pelanggaran disiplin meningkat dengan berbagai kasus dari tamtama sampai perwira dan PNS. Hal ini tentu saja menjadi keprihatinan TNI.
Upaya. mencegah dan mengurangi tingkat pelanggaran sudah dilaksanakan yaitu dengan meningkatkan BINTAL baik bintal rohani,
idiologi, bintal kejuangan maupun bintal psikologi. Bahkan para komandan selalu dihimbau untuk meningkatkan bintal fungsi komando ( BFK ) pada satuannya. Namun upaya itu tampaknya belum mampu menekan dan menurunkan tingkat pelanggaran seperti yang diharapkan. Oleh karena itu sebagai prajurit dan PNS sadarilah tugas ini sebagai panggilan yang luhur yang harus dilaksanakan sebaik mungkin sebagai tugas pengabdian. Pengabdian kepada Allah dan kepada Bangsa dan Negara RI.
IV. PENUTUP.
Dengan meningkatkan nilai pengabdian dalam pekerjaan/profesi manusia, maka ia telah melaksanakan kehendak Allah dan telah memanusiakan dirinya. Lewat pekerjaan/profesi yang kita hayati dan laksanakan dengan baik, penuh tanggungjawab, kita merupakan abdi Allah untuk menyelenggarakan karya keselamatan bagi manusia. Panggilan menjadi Prajurit dan PNS TNI adalah suatu panggilan yang istimewa, pilihan Allah untuk menjaga keutuhan NKRI. Oleh karena itu syukurilah secara konkrit dengan meningkatkan kinerja, menjauhkan pelanggaran. Semoga Allah Bapa, Allah Putra dan Roh Kudus memberkati. Amin.